Rabu, 20 Januari 2016

10 HADITS KEUTAMAAN MENYEDIKITKAN TERTAWA (Peringatan Keras Bagi Para Pelawak, Presenter, Penghibur dan Para Pekerja Lainnya)


Terjemahan Kitab Lubaabul Hadits
Bab Fadlilah Menyedikitkan Tertawa
  1. Banyak tertawa mematikan hati
  2. Tertawa di dalam masjid adalah kegelapan di dalam kubur (HR. Dailimi dari anas)
  3. Barangsiapa tertawa terbahak-bahak maka benar-benar telah lupa satu bab dari ilmu
  4. Barangsiapa tertawa terbahak-bahak maka dia sungguh memuntahkan akalnya sekali muntahan.
  5. Barangsiapa banyak tertawa di dunia maka banyak menangis di akherat
  6. Barangsiapa tertawa terbahak-bahak maka Al-Jabbar (Allah SWT) melaknatinya dan barangsiapa banyak tertawa maka berhak masuk neraka.
  7. Barangsiapa banyak tertawa maka banyaklah kesalahannya
  8. Barangsiapa banyak tertawa maka manusia meremehkannya
  9. Barangsiapa berkata sehingga perkataannya tersebut membuat temannya tertawa maka Allah SWT menyiksanya di neraka.
  10. Tertawanya para nabi itu tersenyum dan tertawanya syetan itu terbahak-bahak.

Berdasarkan hadits-hadits diatas kita tentunya sangat faham jika tertawa terbahak-bahak bukanlah perbuatan baik, bahkan merupakan satu perbuatan yang bisa mendatangkan azab dan siksa api neraka.

Lalu siapa saja orang yang berhak mendapatkan balasan dan siksaan karena tertawa terbahak-bahak?

  1. Orang yang tertawa terbahak-bahak itu sendiri
  2. Orang yang membuat orang lain tertawa terbahak-bahak
  3. Para panitia yang menyelenggarankan sehingga tertawa terbahak-bahak terjadi
  4. Dan lain-lain
Dalam kontek sehari-hari kita kita menyaksikan banyak sekali acara-acara televeisi yang tujuannya hanya dua:
  1. Pertama mencari duit...
  2. Mengajak tertawa terbahak-bahak
Semoga kita semua terbebsa dari perbuata jelek tertawa terbahak-bahak yang tiada gunanya.. amin-amin...  diambil dari: http://pesantrenblogger.blogspot.co.id/2014/10/10-hadits-keutamaan-menyedikitkan.html

14 Cara Mendidik Anak Secara Islam ala Rosululloh SAW

Seperti apakah Nabi Muhammad SAW dalam mendidik anak-anaknya ?






Praktik pendidikan Nabi Muhammad SAW pada anak-anaknya dapat di gambarkan di bawah ini:

1. Rasulullah senang bermain-main (menghibur) dengan anak-anak dan kadang-kadang beliau memangku mereka. Beliau menyuruh Abdullah, Ubaidillah, dan lain-lain dari putra-putra pamannya Al-Abbas r.a. untuk berbaris lalu berkata, “ Siapa yang terlebih dahulu sampai kepadaku akan aku beri sesuatu (hadiah).”merekapun berlomba-lomba menuju beliau, kemudian duduk di pangkuannya lalu Rasulullah menciumi mereka dan memeluknya.

2. Ketika ja’far bin Abu Tholib r.a, terbunuh dalam peperangan mut’ah, Nabi Muhammad SAW, sangat sedih. Beliau segera datang ke rumah ja’far dan menjumpai isterinya Asma bin Umais, yang sedang membuat roti, memandikan anak-anaknya dan memakaikan bajunya. Beliau berkata, “Suruh kemarilah anak-anak ja’far. Ketika mereka dating, beliau menciuminya. Sambil meneteskan air mata. Asma bertanya kepada beliau karena telah mengetahui ada musibah yang menimpanya.

3. “Wahai rasulullah, apa gerangan yang menyebabkan anda menangis? Apakah sudah ada beritayang sampai kepada anda mengenai suamiku Ja’far dan kawan-kawanya?” Beliau menjawab, “Ya benar, mereka hari di timpa musibah.” Air mata beliau mengalir dengan deras. Asma pun menjerit sehingga orang-orng perempuan berkumpul mengerumuninya. Kemudian Nabi Muhammad SAW. kembali kepada keluarganya dan beliau bersabda, “janganlah kalian melupakan keluarga ja’far, buatlah makanan untuk mereka, kerena sesungguhnya mereka sedang sibuk menghadapi musibah kematian ja’far.”

4. Ketika Rasulullah melihat anak Zaid menghampirinya, beliau memegang kedua bahunya kemudian menagis. Sebagian sahabat merasa heran karena beliau menangisi orang yang mati syahid di peperangan Mut’ah. Lalu Nabi Muhammad SAW. pun menjelaskan kepada mereka bahwa sesungguhnya ini adalah air mata seorang kawan yang kehilangan kawannya.



5. Al-Aqraa bin harits melihat Nabi Muhammad SAW. mencium Al-Hasan r.a. lalu berkata, “Wahai Rasulullah, aku mempunyai sepuluh orang anak, tetapi aku belum pernah mencium mereka.” Rasulullah bersabda, “Aku tidak akan mengangkat engkau sebagai seorang pemimpin apabila Allah telah mencabut rasa kasih sayang dari hatimu. Barang siapa yang tidak memiliki rasa kasih sayang, niscaya dia tidak akan di sayangi.”

6. Seorang anak kecil dibawa kepada Nabi Muhammad SAW. supaya di doakan dimohonkan berkah dan di beri nama. Anak-anak tersebut di pangku oleh beliau. Tiba-tiba anak itu kencing, lalu orang-orang yang melihatnya berteriak. Beliau berkata, “jangan di putuskan anak yang sedang kencing, buarkanlah dia sampai selesai dahulu kencingnya.”
Beliau pun berdoa dan memberi nama, kemudian membisiki orang tuanya supaya jangan mempunyai perasaan bahwa beliau tidak senang terkena air kencing anaknya. Ketika mereka telah pergi, beliau mencuci sendiri pakaian yang terkena kencing tadi.

7. Ummu Kholid binti kho;id bin sa’ad Al-Amawiyah berkata, “Aku beserta ayahku menghadap Rasululloh dan aku memakai baju kurung (gamis) berwarna kuning. Ketika aku bermain-main dengan cincin Nabi Muhammad SAW. ayahku membentakku, maka beliau berkata, “Biarkanlah dia.” Kemudian beliau pun berkata kepadaku, “bermainlah sepuas hatimu, Nak!

8. Dari Anas, diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW. selalu bergaul dengan kami. Beliau berkata kepada saudara lelakiku yang kecil, “Wahai Abu Umair, mengerjakan apa si nugair (nama burung kecil).”

9. Nabi Muhammad SAW. melakukan shalat, sedangkan Umamah binti zainab di letakkan di leher beliau. Di kala beliau sujud, Umamah tersebut di letakkanya dan bila berdiri di letakkan lagi dil leher beliau. Umamah adalah anak kecil dari Abu Ash bin Rabigh bin Abdusysyam .

10. Riwayat yang lebih masyhur menyebutkan, Rasulullah perna lama sekali sujud. dalam shalatnya, maka salah seorang sahabat bertanya,” Wahai Rasulullah, sesungguhnya anda lama sekali sujud, hingga kami mengira ada sesuatu kejadian atau anda sedang menerima wahyu. Nabi Muhammad SAW, menjawab, “Tidak ada apa-apa, tetaplah aku di tunggangi oleh cucuku, maka aku tidak mau tergesa-gesahsampai dia puas.” Adapun anak yang di maksud ialah Al-Hasan atau Al-Husain Radhiyallahu Anhuma

11. Ketika Nabi Muhammad SAW. melewati rumah putrinya, yaitu sayyidah fatimah r.a., beliau mendengar Al-Husain sedang menangis, maka beliau berkata kepada Fatimah, “Apakah engkau belum mengerti bahwa menangisnya anak itu menggangguku.” Lalu beliau memangku Al-Husain di atas lehernya dan berkata, Ya Allah, sesungguhnya aku cinta kepadanya, maka cintailah dia.
Ketika Rasulullah SAW. sedang berada di atas mimbar, Al-Hasan tergelincir. Lalu beliau turun dari mimbar dan membawa anak tersebut.

12. Nabi Muhammad SAW. sering bermain-main dngan Zainab binti Ummu Salamah r.a. beliau memanggilnya, “Hai Zuwainib, hai Zuwainib berulang-rulang.”

13. Nabi Muhammad SAW. sering berkunjung ke rumah para sahabat Anshar dan memberi salam pada anak-anaknya serta mengusap kepala mereka.

14. Diriwayatkan, pada suatu hari raya Rasulullah SAW. keluar rumah untuk menunaikan shalat ID. Di tengah jalan, beliau melihat banyak anak kecil sedang berman dengan gembira sambil tertawa-tawa. Mereka mengenakan baju baru, sandal mereka pun tampak mengkilap. Tiba-tiba pandangan beliau tertuju pada salah seorang yang sedang duduk menyendiri dan sedang menangis tersedu-sedu. Bajunya compang-camping dan kakinya tiada bersandal. Rasulullah SAW, pun mendekatinya , lalu di usap-usap anak itu mendekapya ke dadabeliau seraya bertanya, “mengapa kau menangis, Nak .” Anak itu hanya menjawab, “biarkanlah aku sendiri.” Anak itu belum tahu bahwa orang yang ada di hadapannya itu adalah Rasulullah SAW. yang terkenal sebagai pengasih. “Ayahku mati dalam suatu pertempuran bersama Nabi,” lanjut anak itu. “Lalu ibuku kawin lagi. Hartaku habis di makan suami ibuku, lalu aku di usir dari rumahnya. Sekarang, aku tak mempunyai baju baru dan makanan yang enak. Aku sedih meihat kawan-kawanku bermain dengan riangnya itu.l”

Baginda Rasulullah SAW. lantas membimbing anak tersebut seraya menghiburnya, “Sukakah kamu bila aku menjadi bapakmu, Fatimah menjadi kakakmu, Aisyah menjadi ibumu, Ali sebagai pamanmu, Hasan dan Husain menjadi saudaramu?” Anak itu segera tahu dengan siapa ia berbicara. Maka langsung ia berkata, “mengapa aku tak suka, ya Rasulullah?” kemudian, Rasulullah SAW, pun membawa anak itu ke rumah beliau, dan di berinya pakaian yang paling indah, memandikannya, dan memberinya perhiasan agar ia tampak lebih gagah, lalu mengajak makan.
Sesudah itu, anak itu pun keluar bermain dengan kawan-kawannya yang lain, sambil tertawa-tawa sambil kegirangan. Melihat perubahan pada anak itu, kawan-kawannya merasa heran lalu bertanya, “Tadi kamu menagis, mengapa sekarang bergembira?” jawab anak itu, tadi aku kelaparan, sekarang sudah kenyang. Tadi aku tak mempunyai pakaian, sekarang aku mempunyainya, tadi aku tak punya bapak, sekarang bapakku Rasulullah dan ibuku Aisyah.” Anak-anak lain bergumam, Wah, andaikan bapak kita mati dalam perang.” Hari-hari berikutnya, anak itu tetap di pelihara, oleh Rasulullah SAW. hingga beliau wafat.

Itulah 14 Cara Mendidik Anak Secara Islami ala Rasulullah SAW,
Semoga Menghibur dan Bermanfaat,
Sumber http://www.armhando.com

Rabu, 13 Januari 2016

Cerpen Islami

 

Target Hafalan Ulwan 




“Ayo oper bolanya, oper ke sini,” teriak salah satu santri kepada temannya.
Sore itu para santri Al-I’tishom sedang bermain sepak bola. Ya, itulah salah satu cara mereka merefresh pikiran, setelah seharian berkutat dengan buku-buku pelajaran. Dengan bermodalkan kulit bundar seharga enam puluh ribuan dan dua gawang kecil, mereka saling unjuk kebolehan bak pemain sepak bola papan atas. Namun terkadang kaki-kaki mereka pun harus merasakan kerasnya beradu dengan paving lapangan, kalau tidak berhati-hati.
Bangunan ma’had dua lantai dengan atap yang mengadopsi dari Rumah Joglo, semakin menambah keunikan bangunan. Lantai satu adalah kelas untuk kegiatan belajar mengajar, lantai dua adalah asrama santri yang terdiri dari empat kamar. Setiap kamar dinamai dengan nama-nama sahabat nabi, ada Abu Bakar, Umar, Utsman, dan kamar yang paling ujung adalah Ali.
Terlihat di sudut kamar Abu Bakar seorang santri yang duduk bersila di atas tempat tidurnya. Tubuhnya dihadapkan ke tembok sambil membawa Al-Qur’an Madinah ukuran saku. Ia sedang mengulang-ulang hafalan Al-Qur’an. Suaranya merdu sekali, perpaduan antara bacaan Syaikh Sudais dengan Syaikh Suraim. Dia adalah Ulwan, santri kelas dua belas Ma’had Al-I’tishom.
“Wan, ayo turun! Teman-teman sudah main sepak bola tuh,” ajak Faris sambil menengok ke dalam kamar Abu Bakar, melihat apa yang sedang Ulwan lakukan di dalam kamar.
“Satu minggu ini aku libur dulu Ris main sepak bolanya,” jawab Ulwan. Faris masuk ke dalam kamar dan mendekati tempat tidur Ulwan. Ia sedikit heran ketika melihat lilitan kain di atas kepala Ulwan. “Wan, kamu mau demo ya? Kok pakai ikat kepala segala,” gurau Faris kepada Ulwan.
“Hehe… bisa aja kamu Ris. Nggak kok, kepalaku agak pusing, mungkin efek dari rihlah ke Sekar Bumi tadi. Aku ikat biar pusingnya hilang.”
“Wan… Wan… Aku salut dengan semangatmu menghafal Al-Qur’an, tapi kalau pusing lebih baik istirahat saja sampai pusingnya hilang,” kata Faris sambil menepuk pundak Ulwan.
“Syukron Ris, tapi tanggung nih tinggal tiga ayat lagi untuk target hari ini,” jawab Ulwan dengan senyum sumringahnya.
“Okelah, aku main bola dulu ya.”
“Nggih Mas Faris (Ya Mas Faris).” Ulwan melanjutkan lagi muroja’ahnya.
Ia termotivasi dengan janji Ustadz Ahmad tempo hari. Kalau Ulwan mampu menyetorkan hafalannya sampai juz ke-20, ia mendapatkan liburan khusus di pertengahan Januari ini. Dan itu artinya Ulwan bisa liburan bersama keluarga di rumah. Sebenarnya Ma’had Al-I’tishom hanya meliburkan santrinya sekali dalam setahun, yaitu liburan Idul Fitri. Tetapi karena rumah Ulwan dekat dengan ma’had dan ia juga merupakan santri yang paling gigih menghafal Al-Qur’an. Ma’had memberi liburan khusus baginya jika ia mampu menyetorkan hafalannya sampai juz ke-20.
“Aduh kenapa kepalaku tambah pusing nih?” kata Ulwan dengan suara lirih sambil memegangi kepalanya.
“Ayo Wan! Kamu kuat tinggal nglancarin satu halaman,” hibur Ulwan kepada dirinya sendiri. Badan Ulwan mulai lemas, pandangan matanya mulai kabur. Ia sudah berada di halaman 401 Surat Al-Ankabut ayat 45. Artinya ia sudah sampai target hafalan. Santri bertubuh gempal itu pun akhirnya pingsan, tubuhnya terjatuh ke arah kanan. Tangan kanannya masih memegangi mushaf kecil. Di sela-sela halaman mushafnya terjatuh secarik memo ukuran kecil.
“Untuk Ibu dan Bapak Bu, Pak, insya Allah Ulwan akan pulang dalam waktu dekat ini. Ada kado spesial untuk kalian.” Ma’had Al-I’tishom Grabag Muhammad Ulwan namun Allah berkehendak lain, Allah ambil nyawa Ulwan. Kado spesial dari Ulwan benar-benar terwujud, ia menyeselesaikan target 20 juznya.

*Terinspirasi dari kisah nyata santriwati penghafal Al-Qur’an di ma’had daerah Magelang yang meninggal dunia ketika sedang menghafal Al-Qur’an.
Ponggol, Grabag, Magelang Faisal Amri.
Cerpen Karangan: Faisal Amri
Facebook: Faisal Amri
Mahasiswa Takmili di LIPIA Jakarta




http://cerpenmu.com/cerpen-islami-religi/target-hafalan-ulwan.html
Cerpen Karangan:
Lolos moderasi pada: 5 January 2016

Puisi


 
Pelabuhan Cinta
 
wahai ENGKAU sang pemilik cinta
jatuh dan tenggelamkan aku dalam cintaMU
hingga tak ada seorangpun dari aku yang mampu mengusik kekhusukanku
guna meraih kasih dan sayangMU
duhai ENGKAU sang pemilik rasa
sibukanlah aku dalam rindu akan hadirMU
sehingga diri ini senantiasa berdandan dengan tahmid dan tasbihMU
guna menggapai pertemuan yang sangat indah denganMU,
ya Robbana,,
sesungguhnya cinta ini adalah cintaMU
rindu ini adalah rinduMU
maka ijinkan aku untuk melabuhkan segala rasaku hanya kepadaMU
karena hanya ENGKAU yang patut memilikinya
ya Rohman,,ya Rakhim
dengan kasih dan sayang yang KAU miliki
aku mohon jagalah rasa dalam jiwaku
agar tak pernah berpaling dariMU




by:Anissa
Editing: Admin

Rabu, 06 Januari 2016

Tentang Aku


 Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh ..

Perkenalkan namaku Evi Khoirunnisa'.
Aku adalah anak ke-5 dari 5 bersaudara.
Aku lahir di Kediri, 5 Juni 1997 pada pukul 01.59 WIB.
Saat ini aku bersekolah di MAN 3 Kediri, kelas XII Agm.
Aku bertempat tinggal di Kediri bersama kedua orangtuaku dan saudaraku.
Yak, ini sekilas tentang diriku. Terima kasih sudah membaca :)

Ini hanyalah sebuah Blog sederhana yang berisi tengtang sesuatu yang mungkin akan bermanfaat untuk teman-teman yang membaca, tentunya dengan sumber yang jelas dan Insya Alloh bisa dipercaya .. :)
So, Let'ts enjoy it ! :)
Syukron li hudluurikum .. :)